Fakta Dan Mitos Yang Berkembang Di Masyarakat Berkaitan Soal Kesehatan Mata
Taukah kamu jika ada banyak mitos dan fakta yang berkembang soal kebiasaan yang “katanya” bisa merusak mata, Ada beberapa mitos yang bisa dipercaya namun ada juga yang tidak terbukti kebenarannya. Oleh sebab itu, kamu harus lebih teliti dan selektif saat mendengar beberapa mitos yang berkaitan dengan kesehatan.
————- **
- Apa benar sering mengonsumsi wortel baik untuk mata?
Hal ini adalah fakta. Wortel memang sayur buah yang banyak mengandung mulai dari kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, sodium, vitamin A, B1, B2, B3, B6, B9 serta C. dan terbukti bisa meningkatkan kesehatan mata. Oleh karena itu, mengonsumsi wortel mampu memenuhi sedikit asupan vitamin A yang baik untuk penglihatan. Kandungan vitamin A yang ada dalam wortel ini sangat tinggi, seperti yang kita tahu bila vitamin A merupakan vitamin yang sangat baik untuk mata. Anda bisa konsumsi wortel dalam bentuk masakan atau jus.
- Apa benar menonton TV terlalu dekat bisa merusak mata?
Hal ini adalah mitos. Menonton TV terlalu dekat justru akan membuat Anda sakit kepala dan mata lelah, buka merusak penglihatan. Sebenarnya anak-anak beresiko lebih rendah mengalami mata lelah dibandingkan orang dewasa. Sehingga, tidak jarang anak-anak lebih sering menonton TV dengan jarak yang dekat atau membaca buku yang terlalu dekat mata. Namun, menonton TV terlalu dekat bisa jadi merupakan sinyal kalau Anda mengalami rabun dekat.
- Apa benar membaca dalam gelap bisa merusak penglihatan?
Hal ini adalah mitos. Sama halnya menonton televisi terlalu dekat, saat membaca dalam keadaan
yang gelap Anda akan mengalami kelelahan mata atau sakit kepala. Tapi hal itu tidak menurunkan fungsi mata Anda.
- Apa benar kita tidak bisa mencegah kebutaan?
Hal ini adalah mitos. Saat Anda mengalami gejala seperti penglihatan kabur, sakit mata, rentan terhadap cahaya, atau mata berair sebaiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter. Jika terdeteksi sejak dini dan tergantung pada penyebabnya, hal tersebut masih diobati atau setidaknya memperlambat hilangnya penglihatan.
- Apa benar menggunakan lampu tidur di kamar berisiko terkena rabun dekat?
Hal ini adalah mitos. Sampai saat ini pada dasarnya tidak ada cukup bukti yang bisa membuktikan hal tersebut. Menggunakan lampu tidur di dalam kamar khususnya kamar anak, justru sebenarnya bisa membatu mereka untuk belajar fokus dalam mengembangkan keterampilan koordinasi mata saat mereka terbangun.
- Apa benar memakai kacamata atau lensa kontak justru semakin merusak mata dan bikin ketergantungan?
Hal ini adalah mitos. Fungsi mata Anda tidak akan semakin rusak akibat dari penggunaan lensa kontak atau kacamata, asalkan Anda memakai dua alat tersebut sesuai dengan resep dokter. Fungsi mata Anda mungkin akan melemah seiring berjalannya waktu akibat penuaan atau karena adanya tanda penyakit tertentu.
- Apa benar melihat ke arah cahaya matahari bisa merusak mata?
Hal ini adalah fakta. Melihat ke arah matahari tidak hanya menyebabkan sakit kepala dan merusak penglihatan, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina Anda. Selain itu paparan sinar matahari juga bisa menambah efek dari radiasi ultraviolet pada mata Anda. Akibatnya mata akan mengalami gangguan seperti degenerasi makula, retinitis solar, dan distrofi kornea.
Waktu yang paling berbahaya melihat matahari adalah saat terjadi gerhana matahari. Pacaran sinar matahari memang tersembunyi, tapi sinar yang tersembunyi itu yang berbahaya karena bisa membuat mata Anda terbakar permanen.
- Apa benar mengonsumsi banyak pemanis buatan membuat mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya?
Hal ini adalah fakta. Jika kamu mengkonsumsi pemanis buatan berlebihan seperti siklamat, matamu akan lebih sensitif terhadap cahaya. Tidak hanya itu, antibiotik, obat tekanan darah tinggi, diuretik, serta obat-obat diabetes juga menjadi pemicu hal tersebut. Ada beberapa mitos yang bisa dipercaya namun ada juga yang tidak terbukti kebenarannya. Oleh sebab itu, kamu harus lebih teliti dan selektif saat mendengar beberapa mitos yang berkaitan dengan kesehatan.
- Apa benar pria rentan mengalami buta warna dibanding wanita?
Hal ini adalah fakta. Berdasarkan penelitian, 8% dari seluruh populasi laki – laki di seluruh dunia,
sementara wanita hanya 0,5% populasi yang mengidap buta warna Penelitian telah menunjukkan bahwa pria lebih cenderung memiliki buta warna daripada wanita. Itu karena gen yang bertanggung jawab untuk kondisi ini terletak pada kromosom X. Pria hanya memiliki satu kromosom X sementara wanita memiliki dua kromosom X. Pada wanita, sekali kromosom X terpengaruh, yang lain dapat ‘mengompensasi’.
Semoga Bermanfaat.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!